“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Lukas 16:13

Memiliki Hati Sebagai Hamba


Lukas 1:38


Maria merupakan tokoh kunci pada natal pertama 2000 tahun yang lalu. Maria dipilih ALLAH sebagai alat untuk melahirkan Jurus’lamat dunia, tapi meskipun dia telah menjadi wanita pilihan, keistimewaan ini tidak mengubah sifat dan karakter Maria. Ia tetap rendah hati dan ia tetap seorang Maria yang sama seperti perempuan – perempuan lain. Maria memiliki hati sebagai hamba.

Beberapa hal yang membuktikan bahwa Maria adalah seorang yang memiliki hati hamba:

1.      Yohanes 2 : 1- 4, ketika menghadiri pesta perkawinan yang kehabisan anggur, Maria mendatangi Yesus dan memberitahuNya bahwa pemilik pesta itu kehabisan anggur. Dia mendatangi Yesus bukan sebagai seorang ibu yang memberi perintah, melainkan sebagai seorang wanita yang mendatangi Tuhannya karena ia tahu Tuhannya bisa melakukan sesuatu, meski Ia pada saat itu belum pernah melihat mukjizat yang dilakukan oleh Yesus.

2.      Matius 12 : 46 – 47, pada saat Maria mendatangi Yesus yang sedang mengajar, dia berusaha untuk menemui Yesus. Tapi karena terlalu ramai, diapun terpaksa berdiri di luar. Pada saat itu, ia tidak berusaha menggunakan statusnya sebagai ibu. Ia tidak meminta diperlakukan secara istimewa dan dengan sabar menunggu di luar sampai mendapat kesempatan bertemu Yesus.

3.      Kisah 1 : 12 – 14, pada saat Yesus telah naik ke Sorga, Maria dan murid – murid Yesus berkumpul di kamar loteng untuk menunggu lawatan Roh Kudus. Pada saat itu, meski Maria adalah ibu Yesus, ia tetap merasa memerlukan Roh Kudus.

Sifat dan karakter Maria memberi suatu pembelajaran buat kita, sebaik apapun yang sudah kita buat bagi Tuhan mungkin melebihi dari apa yang dapat dilakukan oleh orang lain, namun kita harus menempatkan diri sebagai pribadi yang bukan apa – apa, kita hanya sebuah alat saja, Kita hanyalah seorang Hamba.

0 comments:

Post a Comment