“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Lukas 16:13

Bolehkah Aku Memiliki Apa yang Kuinginkan ?




Apakah kita pernah terpikat untuk memiliki apa yang kita inginkan? Contohnya pekerjaan, pelayanan, pasangan, materi, atau bahkan keinginan berbuat dosa. Apakah sebelum kita memutuskan untuk mendapatkannya kita melaluinya
dengan proses/tahapan dahulu?

Mengapa dibutuhkan proses/tahapan? Karena tidak semua yang kita inginkan untuk kita miliki itu benar-benar baik dan berkenan dihadapan Tuhan. Namun, banyak orang lebih memilih langsung memilkinya/mendapatkannya tanpa memahami pentingnya proses/tahapan yang harus dilalui.

Proses/tahapan apa saja yang perlu kita lalui sebelum memutuskan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan?

1.      Proses Pengujian 1 Tes 5:21, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Seberapa penting proses pengujian itu buat kita ?
o    Untuk mengetahui apakah itu adalah yang terbaik buat kita dan apakah itu berkenan dihadapan Tuhan.
o    Untuk memperlengkapi/mepersiapkan kita sebelum menerima apa yang akan kita terima.
Apa yang harus dipersiapkan? Karakter, sikap hati yang benar, kemampuan, motivasi yang benar, dll. Semua itu diperlukan agar setelah kita menerima apa yang kita inginkan, kita bisa menggunakannya dengan benar buat kemuliaan Tuhan dan memberkati orang lain.
Dengan apakah kita mengujinya ?
- Uji dengan Firman Tuhan
- Tanya keputusan Tuhan (Ams 16:9; Ams 16:2-3)
- Uji hati dan motivasi kita
- Meminta nasihat saudara-saudara seiman

Namun, banyak orang salah mengerti antara menguji dan mencobai. Jika kita sudah tahu bahwa apa yang kita inginkan itu adalah tidak baik dan salah, tetapi masih saja terus ingin mendapatkannya, maka hal itu disebut mencobai. Misalnya, kita sudah tahu bahwa melihat situs web yang berbau pornografi adalah dosa, tetapi kita terus mencobai untuk membukanya. Karena itu, segera tinggalkan keinginan kita jika apa yang kita inginkan itu sudah jelas-jelas salah dan dosa.
2.      Proses Penantian Pengkotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Proses ini diperlukan untuk menunggu waktu Tuhan karena hanya Tuhan yang tahu kapan waktu yang tepat untuk kita boleh mendapatkannya. Namun, banyak orang juga gagal dalam proses penantian ini karena ketidaksabarannya, sehingga mereka berusaha menggenapi sendiri apa yang mereka inginkan. Sesuatu yang belum saatnya kita dapatkan, tetapi kita memaksakan diri untuk mendapatkannya, maka sesuatu itu akan menghambat pertumbuhan dan kemaksimalan hidup kita. Karena itu, bersabarlah menunggu waktunya Tuhan, sebab Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya. Pertumbuhannya bakal tidak sempurna, ada proses penting yang terlewatkan, dan butuh tenaga yang ekstra untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Demikian juga jadinya hidup kita jika kita berusaha mengingini dan mendapatkan sesuatu yang seharusnya belum saatnya kita dapatkan. Pasti pertumbuhan kualitas hidup kita bakal tidak sempurna, ada proses penting yang tidak akan kita alami dalam proses pembentukan hidup kita, dan kita akan mengalami kesulitan dalam memperjuangkan kehidupan kita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, bersabarlah dan jangan tergesa-gesa untuk mendapatkan apa yang kita ingini. Tunggulah sampai proses pembentukannya menjadi sempurna.

3.      Proses Pengambilan Keputusan
Jika apa yang kita inginkan itu benar-benar yang terbaik buat kita, berkenan dihadapan Tuhan, dan sesuai dengan Firman Tuhan, maka hal itu akan diberikan kepada kita setelah melalui setiap proses/tahapan yang kita lakukan dengan benar dan setia.
Yohoanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Namun, jika apa yang kita inginkan itu melanggar Firman Tuhan, maka kita harus segera menolak dan meninggalkan keinginan kita tersebut.

Kejadian 3:6-7 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Menolak sesuatu yang kita inginkan itu tidak mudah dan mustahil jika kita membiarkan apa yang kita inginkan itu terus-menerus memikat hati kita. Kita harus mengambil tindakan meninggalkannya sebab jika tidak, maka kita akan terpikat dan dibuat untuk berusaha memilikinya.

Marilah kita belajar lebih bijak untuk menguji segala sesuatu yang kita inginkan, belajar menunggu waktu Tuhan, dan mengambil keputusan yang sesuai dengan Firman Tuhan dan berkenan di hadapanNya, serta berani menolak dan meninggalkan keinginan kita, jika keinginan kita itu bertentangan dengan Firman Tuhan.









0 comments:

Post a Comment